Sabtu, 12 September 2009

sekedar ucapan



bullbill

Gembul adalah pejantan yang baru ditinggal mati sang isteri,
Semenjak itu kehidupannya sangat memprihatinkan,
Ia tinggal sendiri di sebuah istana megah, lengkap dengan segala fasilitas,
Melamun dan bermain roler ia jalani untuk menghilangkan rasa kesepian,
Sampai pada suatu saat sang majikan menjodohkan dengan seekor betina sebut saja “gembil”
Layaknya pasangan yang baru kenalan, ia tersipu malu dan acuh tak acuh.
Entah apa yang ada dibenaknya.
Sempat sang majikan berfikir gembil adalah seekor betina yang buruk rupa,
Karena gembul, tak pernah menghiraukan adanya gembil sebagai seekor betina.
Namun pada akhirnya, karena ia hidup selalu berdua (klo kata nenek pasti ada yang ketiga yaitu “setan”).
Maka terjadilah…
Entah atas dasar cinta atau karena “setan”
Gembul dan gembil menjalin cinta
Cinta bersemi di sebuah kandang
Dan membuahkan keturunan…tak tanggung-tanggung 5 ekor
Tapi karena proses pertama melahirkan yang baru ia jalani, ia bingung akan apa yang harus ia lakukan.
Sampai akhirnya 4 dari 5 ekor meninggalkan dunia yang fana ini,
Rumahku berduka.
Namun tak lama keceriaan itu pun timbul kembali, karena 1 dari 5 ekor yang masih hidup membuat kami selalu tersenyum.
Kami namakan “bulbil” seekor hamster perpaduan antara gembul dan gembil entah pejantan apa betina.

bersambung

Selasa, 01 September 2009

ban serep yang terabaikan

Terkadang kita meremehkan maknanya, padahal pada dasarnya benda ini selalu menemani disetiap saat.
Ia hadir disetiap perjalanan, selalu memperhatikan ketika berkendara, tapi apakah kita sering memperhatikan?
Tak jarang kita membiarkannya dalam keadaan tertutup debu
Namun saat kita membutuhkannya, ia selalu siap untuk digunakan, padahal kita sering mengecilkan maknanya.
Begitu pula hidup ini kita sering menganggap orang disekitar kita hanya sekedar “ban serep” yang siap digunakan kapan kita mau, kapan kita perlukan disaat kendaraan kita mengalami masalah.
Tapi apakah kita pernah memikirkan?
Apakah ia kempes atau sekedar berdebu?
Apapun jawabannya:
Ia selalu hadir mengatasi masalah.

Betapa mulianya “ban serep”
Terima kasih telah menjadikanku ban serepmu.