Rabu, 05 Desember 2012

Vakansi Day 5 (Bali - Lombok)

Gak kerasa udah hari ke 5 aja ya..rencana hari ini memang kita cuma mau mancing & sun bathing (padahal liat bule berjemur) :p

Niat banget gw dari Jakarta bawa alat pancing. Tapi pagi itu kayaknya cuaca memang kurang bersahabat, anginnya kenceng parah & gak ada ikan 1 pun yang makan umpan gw :( 




Sekitar 2 jam berjibaku dengan pancingan kayaknya udah saatnya gw menyerah & memutuskan untuk rebahan di salah satu cafe dipinggir pantai. Ahhh surga banget lah pokoknya *jgn lupa bawa kaca mata hitam ya, lumayan cuci mata :p



Cafe sepanjang pantai Gili Trawangan ini sebenarnya termasuk murah bgt, rata-rata makanannya 50 ribuan dan minumannya sekitar 20-30 ribu jadi gak perlu khawatir untuk travelers kayak gw :))

Berulang-ulang gw denger vampire weekend yang holiday. Anjir damai banget. Gak kerasa waktu sudah menunjukan pukul 5 waktunya bergegas untuk kembali ke penginapan.



Sore menjelang malam di Gili Trawangan begitu cepat. Suasana angin malam itu bertiup kencang seraya berkata waktunya untuk istirahat.

Vakansi Day 4 (Bali-Lombok)

Titititititit... Suara alarm berbunyi, waktunya gw siap-siap untuk bangun & menuju tempat tunggu bus Perama Tour.

Usai mandi, gw langsung check out dari home stay 'Dua Dara' untuk menuju Perama Tour. Kalo dari Poppies land 2 mungkin sekitar 10 menit jalan cepat untuk sampai ke Perama Tour.

Benar sekali, jam 06.00 teng! Bus dari Bali siap menuju Lombok. Kurang lebih sekitar 2 jam akhirnya sampai juga di Pelabuhan Padang Bai. Para penumpang dipersilahkan turun untuk bersiap menaiki Kapal Ferry. Saat menunggu datangnya kapal, seperti biasa gw sok asik untuk mengajak seorang kawan berkenalan & ternyata doi anak Lombok asli. Wah lumayan nih untuk nanya-nanya. 

Sebelum naik Ferry yang ada di otak gw adalah kapal ferry itu sesak, penuh, serem. Ternyata eh ternyata, Ferry ini sepi! Dan mayoritas penumpangnya adalah Bule *siul-siul




Sekitar 4 jam terombang ambing ditengah laut dari kejauhan terlihat pelabuhan Lembar. *yes sampe juga di Lombok.

Setelah turun dari Ferry, gw disambut oleh supir Perama Tour yang siap mengantar menuju Sengigi (shelter terakhir sebelum ke Bangsal)

Sesampainya di Sengigi, gw sudah janji dengan beberapa kawan untuk janji ketemuan di tempat ini. Tak lama akhirnya muncul-lah mereka. Truss..dari sini naik apa? TAKSI? *kita kan backpackers :p

Angkot macam Bemo lah yang kita tumpangi. Ternyata setelah beberapa menit perjalanan angkot ini tidak sampai Bangsal. Nego-nego-nego akhirnya si sopir mau mengantar kami ke Bangsal dengan ongkos 75 ribu untuk 4 orang! *murah gila :))

Selama perjalanan dari Sengigi ke Bangsal kami disuguhkan pemandangan alam yang mengagumkan. Ahhh keren banget lah, akses jalan ke Bangsal juga sangat mulus.




Sekitar setengah jam, akhirnya kami sampai di Bangsal (pelabuhan terkahir sebelum ke Gili Trawangan). Sesampainya di Bangsal jangan kaget kalo mereka teriak, kapal terakhir-kapal terakhir (itu boong). Biasanya mereka teriak seperti itu dengan harapan agar penumpang, buru-buru naik kapal tanpa membeli tiket & dikenakan biasanya yang lebih mahal sedikit (20 ribu). Seharusnya jika membeli tiket, para penumpang hanya membayar 10 ribu. *baru sadar pas udah nyampe Jakarta :p

Cuaca saat itu kurang bersahabat, seharusnya dari Bangsal menuju Gili Trawangan itu hanya dibutuhkan waktu 15 menit. Tapi ombak saat itu lumayan besar, jadi perahu harus sedikit memutar. *kanan kiri wajah orang disamping sudah pucat, karena ombak sore itu luar biasa besarnya. Ditambah ada seorang bapak yang mulutnya gak bisa diem cerita, "kalo ombaknya belum terlihat buih gak akan tenggelam nih kapal. Nah kalo ombaknya sudah ada buih kayak gini baru bisa pecah nih kapal" *sambil senyam-senyum muka si bapak. Kamprettt!!!

Beberapa orang lokal pun, mulai pucat sampai kita semua penumpang berebut 'live jacket'. Untungnya sang nakoda masih santai, berarti masih aman nih :))

Sekitar 30 menit sampailah kami di Gili Trawangan. Pulau nan indah dengan night life dimana-mana. 



Waktu saat itu menunjukan pukul 4 sore. Perut mulai keroncongan, masuklah kita ke sebuah restoran. *liat daftar menu, langsung keluar lagi :)). Mungkin kata mas yang jaga, turis lokal kere :p

Dengan perut lapar, akhirnya kita mencoba mencari tempat makan yang agak kedalam jauh dari pantai dengan alasan mungkin aja lebih murah :p

Ternyata benar saja, didekat sebuah pasar ada sebuah warung makan tanya menu. Harga satu porsi makan (nasi, ayam taliwang, beberuk terong, kerupuk) 10 ribu hahaaha murah banget yak. Kayaknya ini akan jadi tempat makan favorit selama di Gili Trawangan.

Usai makan karena sudah agak sore kita mencoba mencari penginapan yang murah. Sekitar 10 meter dari pasar ada sebuah penginapan yaaa bisa dibilang kayaknya mewah ya. *dalam hati pasti mahal nih tempat, tapi kenapa hawanya ingin tanya berapa rate penginapan ini. Dengan sedikit ragu, akhirnya kami mencoba memberanikan diri untuk menanyakan harganya. 'Tok..tok selamat sore..permisi..' Keluarlah sosok cewe bule kece dari sebuah kamar (apah yg punya bule). 




Hmmm akhirnya kita menanyakan apa ada kamar kosong, dia pun menjawab ada tinggal 1 yang kosong, setelah ditanya ternyata harga per-kamarnya 250 ribu..wowww murah juga dengan fasilitas 2 large bed, kipas angin + kamar mandi yang bisa muat untuk 10 orang haha :p

Tetep ya, emang dasar turis lokal kere udah murah masih ditawar. 

Gw: 'Boleh 200 ribu/hari?
Bule: hmmmm.. No breakfast ya? 
Gw: ok.. Hahaha *joget2 :p (bayangin aja kamar 200 ribu untuk 4 orang) 

Usai dapet penginapan kita istirahat sebentar + mandi. Hari ini kita memang gak ada rencana untuk kemana-mana, paling malemnya aja sik mau muter-muter Gili Trawangan terus siap-siap buat besok mancing & mantai :)

Transisi

Masa kosong.
Butuh arah..
Butuh pegangan...
Butuh Pudak....
Entah ada dimana.....

Kosong (2 Desember 2012)