Selasa, 30 April 2013

First Day

Wangi parfumku seraya membius semua orang di Jalan Brawijaya, Pare, Kediri.

Dengan sepeda kumbang merk religh kukayuh dengan semangat. Sepanjang jalan saya bertemu banyak wanita edisi ramadhan (sebutan untuk gadis yang memakai jilbab). Semua terlihat begitu excited untuk masuk hari pertama periode 25. Untuk sekedar informasi ada 2 periode kelas di kampung inggris yaitu periode tanggal 10 & 25 setiap bulannya.

Setelah 10 menit akhirnya saya sampai di sebuah tempat kursus bernama Access es untuk mengikuti kelas vocabulary.

Di luar dugaan ternyata hanya dua orang murid saja untuk kelas vocabullary ini. Saya dan Atha (sahabat saya yang juga berniat untuk belajar bahasa di Pare).

Banyak pertanyaan-pertanyaan yang ada di kepala saya saat itu. Ini bener gak sih, masa satu kelas cuma 2 orang :p. Tapi yaaa mau bagaimana lagi mungkin ini sudah jalannya (dengan kata lain bisa private).

Kelas pertama di tempat kursus pertama berjalan lancar.

Eits...tunggu dulu, untuk periode 25 ini saya mengambil 3 kelas di 3 tempat yang berbeda.

Waktu menunjukan pukul 08:10 am, waktunya untuk bergegas ke tempat kurus kedua bernama Elfash untuk megikuti kelas fundamental grammar. Kali ini agak berbeda banyak sekali siswanya.

Seperti kelas pertama lainnya, hari pertama ini hanya dilalui dengan introduction saja.

Cuaca siang ini begitu terik, entah karena musim kemarau atau memang matahari saat ini ingin menunjukan kekuasaannya.

Usai kelas grammar ini saya bergegas untuk kembali ke kost-an ku didaerah Jl. Anggrek yang berwarna pink ini.

Sampai di tempat kostanku ini aku berbicang-bincang bersama teman baru dari berbagai daerah. Ada Faris (SMG), Shiddiq (Bali), Endra (Bandung), Om Dodo (LPG), Chandra (MLG) & penghuni kostan paling lama Ardi (Bandung) yang hobi bermain game online.

Usai berbicang-bincang waktunya untuk istirahat sejenak sebelum memasuki kelas speaking malam nanti.

Tidak terasa waktu menunjukan pukul 17:30 saatnya untuk bersiap sebelum masuk kelas speaking pukul 18:30 nanti di Daffodiels.

Waktu begitu cepat sampai akhirnya saya sudah siap di kelas pertama speakingku. Entah ada magnet apa tapi saya merasa sangat nyaman dengan teacher kelasku ini. Dia bernama Mr. Koko. Seperti ada sesuatu yang berbeda dalam dirinya, ada sebuah energi besar yang membuat kita ingin selalu menantikan kelas berikutnya.

Teacherku yang baru ini sepertinya dia bisa mengetahui kelemahan seseorang terkait dengan bahasa. Mungkin dia punya indera ke 6 kali ya :p

Setiap habis kelas ia selalu bercerita mengenai pengalamannya di berbagai negara. Sebelum dia mengejar di pare ia adalah seorang karyawan di kapal pesiar yang singgah dari satu kota- ke kota lain.

Ia memiliki aksen yang berbeda. Kalo kata temanku, Mr. Koko ini memiliki aksen British tapi anehnya ketika ia berbahasa jawa aksen jawa-nya sangat kental terasa.


Pare, 25 Februari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar